BANGUN kepercayaan PELANGGAN

Kepercayaan dalam bisnis mahal harganya, karena pada dasarnya pelanggan membeli produk yang ditawarkan atas dasar percaya bahwa produk yang dibeli sesuai dengan kebutuhannya.

Kebutuhan dasar yang dimaksud baik untuk yang sifatnya basic maupun penunjang untuk life style.

Saking ingin dipercayanya sebuah produk oleh pelanggan, semua perusahaan dengan sistimatis membuat inovasi produk yang berkualitas dan membuat brand comunication terhadap produk yang dipasarkan.

Untuk hal ini perusahaan secara internal menentukan brand elemen terkait dengan nama, logo, kemasan produk. Dilanjutkan dengan brand identity terkait dengan kesan yang ingin dibangun kepada pelanggan ketika melihat produk yang ditawarkan.

Selanjutnya perusahaan mulai melaunching produk kepasar dengan terlebih dahulu melakukan awerness atau pengenalan produk melalui iklan baik di tv, radio, surat kabar, umbul2 kota, dll.

Selanjutnya perusahaan melakukan brand comunity dengan membuat serangkaian event untuk mengedukasi pasar ttg produk yang ditawarkan melalui kegiatan semisal keikut sertaan dalam pameran, mendukung acara music, talkshow di radio, tv. Dari sini diharapkan terjadi dialog 2 arah dengan calon pelanggan.

Dari 2 hal ini diharapkan pelanggan mulai tertarik untuk membeli. Oleh karenanya perusahaan membuat yang disebut brand preference, dimana perusahaan mengeluarkan paket pembelian yang bisa menjadi daya tarik untuk membeli. Semisal buy 1 get 1, cicilan 6 bulan bunga 0%, night sale, cuci gudang, diskon up to 70%, diskon bablas sesukamu. dll.

diharapkan dari step ke 3 ini sudah banyak pembeli yang terjaring sehingga perusahaan fokus kepada step berikutnya adalah brand loyalty. Disini perusahaan mulai fokus untuk mengidentifikasi pelanggan pelanggan loyalnya yang akan diberlakukan berbeda dengan pelanggan barunya. Gathering menjadi banyak pilihan yang digunakan banyak perusahaan untuk mempertemukan semua loyal customernya selain layanan spesial di counter ketika mereka datang, misalnya jika di restoran dengan menyiapkan meja yang sdh diberi tanda reserve.

step selanjutnya adalah apa yang disebut sebagai brand advocacy, yaitu sebuah perusahaan mulai menawarkan sebuah kerjasama dengan loyal customer untuk ikut mempromokan produk tersebut ke koleganya. Semisal contoh yang paling exlusive dilakukan oleh sebuah club executive dijakarta yaitu jika orang lain ingin mengunjungi club itu harus ada rekomendasi dari salah satu member clubnya.

Membangun kepercayaan terhadap produk atau layanan adalah sebuah long journey tidak bisa sekejap, dan apa yang dilakukan diatas hanyalah 20% kesuksesan produk dipasar, karena 80% sisanya tetap bahwa produk harus berkualitas dan punya nilai beda dimata pelanggan.

Resto jepang adalah 1 contoh perusahaan yang menawarkan produk makanan sehat untuk pelanggannya.

Saking ingin dipercaya oleh pelanggannya bahan baku dipajang di depan calon pelanggan, alat2 masak yang bersih dipajang dan kelihatan oleh mata pelanggan. Proses masaknya dilakukan didepan pelanggan.

Dari apa yang dilakukan diatas, semuanya untuk membuat percaya bahwa makanan yang disantap berasal dari bahan baku yg bersih, dengan alat masak yang bersih dan proses masak yang tepat.

Kalaupun masih ada teman teman yang makan di tempat dengan bahan baku yang tidak pernah kita lihat, cara masak yg tertutup entah pancinya, wajannya, minyaknya kaya apa yg dipake, lalu piringnya nyucinya kaya apa, ditempat ini bukan perusahaan yang berusaha membangun kepercayaan, tapi pelanggannya yang berusaha percaya kalau yang dimakannya tetap sehat bagi tubuhnya.

Comments

Popular Posts