Manajemen WAJAN


Tiap malam disekitar pemukiman pasti diwarnai dengan wira wiri pedaganggerobak dorong mulai dari somay, baso, dan tidak terkecuali tukang NASI GORENG.

Ada yang menarik kalau kita lihat dengan WAJAN yang dipake tukang nasi goreng. dari 1 wajan yang dipake segala jenis pesanan bisa dibikin, mulai dari nasi goreng, mie goreng, kwitiau, capcay dan mie kuah.

Kadang ya sering juga ada tragedi tidak ada bedanya pesan pedas, setengah pedas atau tidak pedas, karena hasilnyapun PASTI PEDAS, karena emang yg jualan tidak pernah mencuci terlebih dahulu WAJAN yang sudah digunakan untuk pesanan sebelumnya, sehingga cabe jadi masih nempel di wajan.

Kalau dikaitkan dengan kegiatan bisnis, posisi wajan dalam cerita diatas menjadi menarik, karena dengan 1 aset yang dimiliki SEGALA JENIS PESANAN dapat dibuat tanpa harus menambah aset baru.

Model wajan ini sudah banyak digunakan dalam dunia bisnis, semisal mesin ATM. mesin ini awalnya dianggap biaya bagi perusahaan namun seiring dengan berkembangnya IT, mesin ini berubah menjadi sesuatu yang menghasilkan. salah satu Bank menyebutkan pasive income dari pendapatan mesin ATM dalam 1 tahun bisa mencapai 100 milyar.

Angka ini diperoleh dari fee transaksi yang dilakukan oleh bisnis lain melalui ATM bank tersebut, semisal: pembayaran listrik, air, cicilan, bayar uang kuliah, beli pulsa, beli tiket pesawat, bayar BPJS, dll.

Contoh lain adalah MESIN KASIR di indomart dan alfamart saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat hitung semata, namun sudah menyerupai mesin ATM diatas, dimana segala jenis transaksi dapat dilakukan via mesin kasir tersebut.

Mengenal MANAJEMEN WAJAN sangat bermanfaat untuk MENDORONG para pelaku bisnis mengenal lebih dalam ASET-ASET yang dimilikinya untuk dapat lebih didayagunakan dan mendatangkan nilai ekonomis baru seperti cerita diatas, dimana hal ini sangat berkontribusi bagi peningkatan pendapatan perusahaan.

Comments

Popular Posts