Melawan KEBIASAAN


Ah itumah sudah kebiasaanye...., pernyataan itu sering kita dengar ketika melihat satu kebiasaan individu atau kelompok dalam melakukan aktivitas.

Sudah menjadi kebiasaan petani kalau menanam padi harus tandur artinya menanam mundur ini karena terkait dengan keyakinan bahwa padi adalah simbol dari dewi sri yang merupakan dewa kemakmuran.

Ketika pemerintah membuat riset berpuluh tahun dengan biaya milyaran untuk merubah pola tanam petani sampai hari inipun tidak pernah berhasil merubah pola tandur.

Di sebuah daerah tanda sebuah keluarga mempunyai ekonomi yang cukup ketika atap dapur berwarna hitam dan banyak keluar asap setiap harinya.

Ketika gas elpiji hadir dan dapur tidak menjadi hitam dan keluar asap maka kehadirannya di tolak karena tidak membuat dapur atapnya hitam dan mengeluarkan Asap.

Masyarakat bantaran kali sejak kecil dibiasakan kalau buang sampah lewat jendela dan itu dilakukan secara refleks karena di sebelah kali rumahnya adalah sungai yang akan langsung membawa sampah ke ujung muara.

Ketika pemerintah dki menawarkan pindah ke apartemen bagi masyarakat bantaran kali, kebiasaan lama itu juga tidak serta merta hilang karena ketika sudah pindah ke apartemen kebiasaan membuang sampah di jendela masih berlangsung karena yg dibawah jendela dianggapnya sungai kaga taunya parkir mobil.

Kebiasaan menjadi lawannya kemajuan ditambah lagi jika kemajuan ditawarkan oleh pihak luar yang hanya menawarkan kemajuan dari sisi fisik semata tanpa menyertakan edukasi ttg pentingnya kemajuan yang di tawarkan.

Ada yang bilang ketika pihak luar menawarkan kemajuan dalam bentuk penggunaan fasilitas baru maka harus disertakan dengan alokasi biaya edukasi untuk merubah kebiasaan lama ke kebiasaan baru yang menjadi prasyarat dari kemajuan yang ditawarkan.

Comments

Popular Posts