CORONA : Ujian RS menghadapi TURBULENSI
TURBULENSI adalah kondisi diluar dugaan yang terjadi karena kondisi eksternal, dan hal ini terjadi saat ini dan terasa dampaknya oleh banyak rumah sakit.
Tentu rumah sakit saat ini dengan adanya wabah corona menjadi tujuan utama semua masyarakat untuk pengobatan dan berharap untuk pulih kembali seperti sedia kala.
Beberapa indikasi yang bisa di prediksi hari ini dan kedepan adalah terjadinya lonjakan kunjungan pasien ke banyak rumah sakit, konsentrasi kedatangan diwaktu yang sama dan dua hal ini akan memicu lambannya pelayanan dan disiplin antrian dari pasien dan pengantar yang tidak sabar ingin segera di obati.
Disisi paramedis, akan muncul lonjakan permintaan ke manajemen untuk Alat Pelindung Diri , hal ini wajar karena hal ini terkait dengan SAFETY dalam melayani Pasien.
Bagi rumah sakit yang hingga saat ini mengandalkan income terbesar dari BPJS juga menjadi persoalan tersendiri, karena permintaan Alat Pelindung Diri yang tinggi akan menguras biaya operasional rumah sakit dan sering mundurnya pembayaran BPJS tentu menjadi persoalan serius untuk menyikapi baiknya permintaan Alat Pelindung Diri dari paramedis sebagai garda terdepan pelayanan kepada pasien.
Di tulisan tulisan terdahulu saya sering menghimbau rumah sakit untuk mengcreate noncore business berbasis trafic pelanggan, big data dan peningkatan utilisasi aset bukan tanpa alasan, hal ini agar sumber pendapatan tidak dominan di satu payer.
Dan dalam kondisi TURBULENSI saat ini memiliki sumber income yang banyak tidak hanya bergantung ke satu payer menjadikan manajemen lebih leluasa untuk mengelola permintaan Alat Pelindung Diri dari paramedis yang merupakan front liner pelayanan kepada pasien.
Oleh karenanya dengan akan meningkatnya lonjakan kunjungan hari ini dan kedepan serta konsentrasi kedatangan di waktu yang sama sudah saatnya paramedis dan manajemen bahu membahu untuk menghadirkan layanan yang EVERYTHING SIMPLE, karena dengan demikian Pasien yang dilayani akan lebih cepat dan lebih banyak yang bisa tertolong saat berkunjung ke rumah sakit.
Semoga BPJS mempunyai kebijakan radikal untuk mempercepat proses pembayaran kepada rumah sakit yang sudah terlanjur menjadikan BPJS sumber pembayaran dominan, hal ini demi terpenuhinya kebutuhan Alat Pelindung Diri yang meningkat.
Vendor vendor rumah sakit agar mensupport rumah sakit dengan menyediakan Alat Pelindung Diri dengan harga yang lebih rendah dan tenor pembayaran yang lebih panjang.
Corona adalah musuh bersama, oleh karenanya harus dihadapi secara bersama sama oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Keren pak 👌
ReplyDelete