MIKIR jangan kebanyakan PARKIR

Permasalahan selalu muncul dalam pengelolaan pelayanan publik tidak terkecuali rumah sakit. 

Boleh dikatakan mengelola rumah sakit seperti kapal bocor yang sedang berjalan, tak bisa dihentikan saat membetulkan tapi harus mencari solusi permasalahan bocor sana sini sembari pelayanan harus tetap jalan. 

Saat masalah datang bersamaan maka pilihannya hanya dua, diselesaikan bertahap atau dicari skala prioritas yang segera dan penting harus diselesaikan.

Tentunya hal ini membutuhkan kontribusi dari semua pihak untuk mencari solusi optimalnya, karena sejatinya penyelesaian masalah terbaik dan tercepat jika melibatkan banyak pihak yang terlibat.

Keterlibatan dalam penyelesaian masalah ini tentu membutuhkan pemikiran yang berbasis kepada pengetahuan dan pengalaman masing masing. 

Partisipasi dari individu yang terlibat dalam berfikir mencari solusi dari permasalahan yang terjadi akan lebih baik daripada individu yang hanya Parkir saja alias diam saja tanpa berkontribusi dalam mencari  solusi , biasanya karakter demikian dilandasi sikap untuk ketidakpedulian  dari permasalahan yang terjadi dan cenderung cari aman dan nyaman dan tak mau cape. 

Sebagai contoh saat saat terjadi permasalahan di area parkir dimana disaat pagi hari jam 9 pagi parkir sudah tidak bisa bergerak sama sekali sehingga banyak pasien yang kesulitan untuk masuk ke area parkir. 

Tindakan fatalnya adalah pasien mengalihkan tempat berobat ke lokasi lain yang lebih mudah untuk akses parkirnya. Jika hal ini dibiarkan maka lambat laun rumah sakit akan banyak kehilangan pelanggan bukan karena masalah dokter dan obat yang tidak ada tapi karena masalah parkir semata. 

Padahal setelah diamati kemacetan yang terjadi di area parkir dikarenakan 2/3 area parkir bagian depan di penuhi oleh kendaraan pegawai yang dalam sehari parkir 8 jam sehingga pasien dan pengantarnya hanya kebagian 1/3 area saja.  Tentu hal ini berdampak kepada sulitnya pasien dan pengantar mencari parkir yang kosong, Disisi lain area parkir bagian belakang tidak terlalu penuh. 

Dalam hadapi masalah diatas solusi terbaik adalah memisahkan area fast moving ( parkir pasien dan keluarga dibagian depan ) dan slow moving ( pegawai rumah saki dibagian belakang rumah sakit).

Solusi ini diharapkan mampu menambah kapasitas parkir dibagian depan yang dibutuhkan oleh pasien dan pengantar. 
 
Tentu penyelesaian ini membutuhkan sosialisasi dan kesepakatan dari direksi dan manajemen untuk berkomitmen dan konsisten menjalankan keputusan pemisahan area parkir diatas. 

Jika persoalan parkir saja sulit dipecahkan bagaimana menyelesaikam masalah rawat jalan dan rawat inap yang lebih rumit urusannya?. 

Comments

Popular Posts