sudah OPTIMAL kah LAYANAN RS nya?

Pelayanan rumah sakit terdiri dari Pelayanan rawat jalan yang terdiri dari pelayanan poliklinik dan pelayanan IGD  dan rawat inap yabg terdiri dari pelayanan dengan tindakan dan tanpa tindakan. 

Untuk memperlancar pelayanan  rawat  jalan dan rawat inap di support oleh pelayanan penunjang baik medis yang terdiri dari pelayanan farmasi, labolatorium, radiologi, gizi dan rekam medis. 

Maupun penunjang medis yang terdiri dari sdm, keuangan dan akuntansi, sarana prasarana, hukum, pemasaran, dan lainnya. 

Rawat jalan dan rawat inap menjadi core service bagi rumah sakit, dimana meningkatnya jumlah pasien pada dua layanan ini akan membuat sibuk layanan penunjang medis dan nonmedis

Sebaliknya jika dua layanan ini dalam kapasitas yang tidak optimal maka pelayanan penunjang medis dan non medis juga tidak akan optimal. 

Kita bisa mengetahui apakah sudah optimal pelayanan di rumah sakit dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya Bor dan  Los 

Misalnya :
Rumah sakit tipe B dengan jumlah bed 500 dan bor 80% serta los 3 hari. 

Berapakah idealnya pasien ranap, rajal, kamar operasi yang harus di capai dalam satu hari? 

Pasien ranap per hari yang harus dicapai = ( jumlah bed x bor )/ los 
Dari data diatas diperoleh = ( 500 x 80%) / 3 , diperoleh 133 pasien.

Pasien rajal per hari yang harua dicapai = 10 x pasien ranap 
Dari data diatas diperoleh = 10 x 133, diperoleh 1330 pasien.

Pasien operasi per hari yang harus dicapai = 40% x pasien ranap
Daei data diatas diperoleh = 40% x 133, diperoleh 56 pasien. 

Dari data capaian jumlah pasien diatas , maka kita bisa mengetahui apakah layanan rawat jalan dan rawat inap sudah optimal dicapai. 

Jika di atas capaian angka diatas maka capaiannya sudah diatas optimal

Jika sama dengan angka diatas maka capaiannya sudah optimal

Jika dibawah angka diatas maka capaiannya belum optimal

3 kondisi diatas tentu mempunyai konsekwensi terhadap kebijakan dalam pengelolaan sdm dan fasilitas serta peralatan yang menjadi aset dalam penyelenggaraan pelayanan. 

Jika sudah mencapai atau diatas angka optimal maka manajemen harus bersegera melakukan upaya investasi pada penyediaan aset baru. 

Jika masih dibawah angka optimal maka perlu dilakukan upaya untuk lebih produktif dalam pendayagunaan aaet yang dimiliki melalui penambahan angka kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap. 


Comments

Popular Posts