MENGUNGKAP yang Tak TERUNGKAP di Pelayanan RS


Tujuan hadirnya manajemen di Pelayanan Rumah Sakit adalah membawa RUMAH Sakit untuk senantiasa tumbuh dan berkembang dalam melayani pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.

Tumbuh, yang tadinya kelas D menjadi kelas C, berkembang yang tadinya melayani pasien / hari hanya 200 dikemudian hari menjadi 1000/ hari.

Dalam proses pelayanannya tentu tidak akan lepas dari permasalahan baik yang menyangkut kualitas pelayanan, waktu pelayanan, dan konsisten di dalam menjalankan standar pelayanan kepada pasien. 

Masalah diatas sering kita jumpai di 6 area mendongkrak utama kinerja rumah sakit, yaitu: marketing, area publik, rawat jalan, rawat inap, kamar operasi, icu dan pengelolaan klaim bpjs dan asuransi.

Di marketing misalnya rendahnya kunjungan non bpjs membuat cashflow rumah sakit sangat tergantung ke BPJS sebagai single payer dominan.

Di Area publik seringkali pasien pindah kerumah sakit lain bukan tidak ada dokter yang dituju, namun karena akses parkir yang sulit di akses karena cepat penuh akibat pelayanan poliklinik yang super lama. 

Di poliklinik pelayanan seorang pasien seringkali diatas 2 jam, perlu diingat saat pelayanan diatas 2 jam efek yang Tak kelihatan adalah selain parkir cepat penuh dan juga biaya tinja jadi meningkat karena diatas 2 jam orang cenderung pipis. Kebayang kalau 1 pasien yang antar 3 orang sehat dan 1 hari ada 1000 pasien, artinya akan ada 4000 orang yang pipis.

Di rawat inap seringkali pasien harus menunggu lama masuk ke rawat inap dan pulang harus menunggu lama, saat dinyatakan  boleh pulang oleh DPJP jam 9 pulang benerannya jam 3 sore.

Di kamar operasi karena nilai bor rumah sakit yang rendah akan berdampak kepada rendahnya tindakan operasi padahal disisi lain kamar operasi high investasi dan idealnya harus beroperasi 7/ 24 jam.

Di proses klaim asuransi dan BPJS seringkali berkas klaim yang tidak lengkap berdampak kepada return klaim, di salah satu rumahsakit bisa mencapai 25% , ini artinya harus ada kerjaan koreksi dan tentu memakan waktu dan menggangu penyiapan proses klaim  berikutnya.

Tentu masih banyak persoalan persoalan yang muncul di 6 area mendongkrak kinerja rumah sakit diatas yang bisa ditemukan.

Hal ini butuh satu suasana dimana disaat Kondisi yang Kompak dan tidak terkotak kotak sebenarnya kita banyak bisa mengungkap hal yang tak nampak tapi berdampak kepada kondisi keuangan yang menurun, volume pasien yang belum optimal dan rendahnya utilisasi aset yang dimiliki.

Fast track meeting menjadi sarana yang bisa digunakan didalam menemukan yang Tak NAMPAK tapi BERDAMPAK diatas. 

Jika rapat dihadiri oleh 50 orang, dari perwakilan yang terlibat di 6 area pendongkrak kinerja rumah sakit diatas, maka akan ketemu 150 masalah yang diungkap peserta dan selanjutnya peserta sendiri yang akan mengusulkan  18 prioritas rencana aksi yang akan dilakukan di 6 area mendongkrak kinerja Rumah sakit diatas.

Dan semua ini hanya membutuhkan waktu 3 jam bukan 3 bulan, dan ini akan mengurangi beban direksi di dalam menyelesaikan masalah operasional layanan dan berakhirnya kebiasaan MOHON ARAHAN dan TL ( taro laci).

Selamat MENCOBA.

Comments

Popular Posts