ENAK tapi NGGAK ENAK

Kalau berkunjung kesebuah kota untuk sharing, saya tidak pernah lupa untuk cicipi kuliner lokalnya sebagai bentuk dukungan hadirnya kuliner lokal plus lapeer juga sih , hehe. 

Hal ini dilakukan tidak terkecuali saat berkunjung ke Kota Subang , satu diantaranya sharing ke teman teman PMC Subang. 

Saya selalu yakin pertemuan sudah diatur oleh NYA , dan ada makna dari sebuah pertemuan. 

Satu hal yang saya dapat dari dr. Agus yang paling senior dari pertemuan itu adalah 2 buah kata : ENAK tapi NGGAK ENAK.

karena saya penangkap makna dan suka menulis, sayang kalau tidak diwujudkan dalam bentuk tulisan. Hehe. 

ENAK , satu kata yang sering dikaitkan dengan Citarasa Kuliner saat kita diminta memberikan informasi atau menyimpulkan makanan yang sudah di cicipi. 

Orang sudah bilang : POKOKNA NGEUNAH PISAN euy.

Tapi tahukah kita, jika dibalik sajian yang ENAK, dihasilkan dari proses panjang yang TIDAK ENAK bagi pembuatnya, alias butuh perjuangan Panjang dalam menyajikannya.

Mulai dari :
Mencari ide menu
Melakukan ujicoba 
Meminta penilaian beberapa pihak
Melounching menu
Menawarkan ke pelanggan
Melayani pelanggan
Mendengar testimoni pelanggan
Memperbaiki dan terus memperbaiki 
Membuat standarisasi kualitas 
Mempertahankan standar 
Dan seterusnya.

Dari hal ini kita bisa ambil pembelajaran bahwa saat kita BERNIAT untuk menyajikan hal yang ENAK bagi Pelanggan, kita harus BERSIAP dan SIAP untuk melalui proses panjang yang kemungkinan banyak TAK ENAKNYA bagi pembuatnya. 

butuh fokus, konsisten dan terus berubah untuk hadirkan yang ter ENAK dimata Pelanggan. 

Tak bisa menambah tanpa mengurangi, ENAK dimata PELANGGAN, maka  bersiap dan siaplah untuk TANCAP GAS tanpa BATAS untuk sebuah hasil yang MELAMPAUI BATAS dengan  melalui proses panjang yang TAK ENAK bagi yang menghadirkannya. 







Comments

Popular Posts